Seorang pengacara mengatakan bagaimana dia beralih menjadi seorang penari erotis untuk membayar tagihan-tagihannya, setelah berjuang untuk mencari pekerjaan legal dalam resesi di Amerika.
Sang Pengacara cantik yang hanya menyebutkan namanya sebagai Carla, lulus dari sekolah hukum sepuluh tahun lalu.
(Ilustrasi)
Setelah bekerja sebagai pelayan dan seorang kasir di sebuah pompa bensin, Carla menjadi begitu putus asa sehingga dia mengambil pekerjaan sebagai seorang penari eksotis.
Dan sekarang dia telah berhasil mendapatkan penghasilan yang cukup untuk membayar biaya studi untuk gelar Master di bidang hukum.
"Sebagai seorang gadis kecil, saya pernah berpikir menjadi seorang penari telanjang , atau naik di pangkuan orang asing yang berkeringat. Tapi, dengan perekonomian seperti ini, terutama di kota-kota kecil, hanya ada dua pilihan yakni menari erotis atau kelaparan." tuturnya.
Diketahui, wanita cantik dengan nama panggung Carla ini, pindah ke California pada 1990-an untuk mengambil jurusan hukum di perguruan tinggi. Semua berjalan baik dan ia berhasil mendapatkan pekerjaan yang baik setelah mendapatkan gelar, tapi krisis ekonomi membuatnya kehilangan pekerjaannya.
"Aku pergi berkeliling untuk melihat apakah bisa mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan koktail, namun tidak ada yang menyewa, kecuali untuk tempat-tempat telanjang," katanya sambil menambahkan baha yang ia lakukan adalah sebuah tindakan putus asa.
Sekarang dia mendapatkan penghasilan rata-rata 20 dolar per jam pada hari kerja, dan sebanyak 50 dolar per jam di akhir pekan.
"Kadang-kadang menyebalkan, karena pekerjaan itu sangat merendahkan dan aku benci itu, tapi saat ini aku memerlukan penghasilan dan tidak punya pilihan lain.
"Orangtua dan beberapa temanku merasa ngeri ketika pertama kali mereka mengetahui pekerjaan baruku ini, namun akhirnya mereka dapat mengerti apa yang saya lakukan," ungkapnya.
Carla berharap dalam waktu sekitar enam bulan kedepan ia dapat mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan ini.
"Saya bekerja bersama dengan janda perang, seorang perawat, mahasiswa kedokteran, para wanita yang harus bekerja untuk menyelamatkan rumah mereka setelah suaminya kehilangan pekerjaan, dan orang lain yang melakukan hal ini sebagai sarana untuk mencapai tujuan," tandas Carla.[IntermezoNews]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar