Salah satu kucing paling langka di dunia berhasil tertangkap kamera. Cheetah Sahara muncul di gurun Niger setelah satu tahun pencarian oleh para konservasioni
Cheetah Sahara ini tertangkap kamera di padang pasir Termit, Niger. Hingga saat ini, kurang dari sepuluh cheetah berada di kawasan tersebut. Hampir tidak ada yang diketahui soal hewan tersebut kecuali kemampuannya untuk bertahan hidup tanpa sumber air permanen di wilayah dengan temperatur yang sangat tinggi.
Para ilmuwan yang bekerja untuk Saharan Conservation Fund (SCF) merilis salah satu gambar cheetah Sahara yang diambil pada Juli dan Agustus tahun ini. Kamera tersebut menampilkan sesosok kucing besar yang ramping, berwarna pucat, memiliki ekor panjang dan tampak bintik-bintik di punggung.
?Kami bahagia dan terkejut melihat kemunculan gambar ini. Kami tahu bahwa cheetah selalu berada di kawasan umum karena sempat melihat jejak mereka,? ujar CEO SCF Dr John Newby.
Meskipun konservasionis telah bekerja di daerah tersebut selama sepuluh tahun cheetah Sahara terakhir hanya muncul tiga kali. Mereka jarang bergerak di siang hari, menurut ilmuwan, kebiasaan nokturnal itu untuk menghemat energi yang bisa cepat habis karena panas. Hewan itu memiliki warna yang berbeda dari pola cheetah umum yang lebih banyak tinggal di kawasan lain Afrika.
Cheetah Sahara ini tertangkap kamera di padang pasir Termit, Niger. Hingga saat ini, kurang dari sepuluh cheetah berada di kawasan tersebut. Hampir tidak ada yang diketahui soal hewan tersebut kecuali kemampuannya untuk bertahan hidup tanpa sumber air permanen di wilayah dengan temperatur yang sangat tinggi.
Para ilmuwan yang bekerja untuk Saharan Conservation Fund (SCF) merilis salah satu gambar cheetah Sahara yang diambil pada Juli dan Agustus tahun ini. Kamera tersebut menampilkan sesosok kucing besar yang ramping, berwarna pucat, memiliki ekor panjang dan tampak bintik-bintik di punggung.
?Kami bahagia dan terkejut melihat kemunculan gambar ini. Kami tahu bahwa cheetah selalu berada di kawasan umum karena sempat melihat jejak mereka,? ujar CEO SCF Dr John Newby.
Meskipun konservasionis telah bekerja di daerah tersebut selama sepuluh tahun cheetah Sahara terakhir hanya muncul tiga kali. Mereka jarang bergerak di siang hari, menurut ilmuwan, kebiasaan nokturnal itu untuk menghemat energi yang bisa cepat habis karena panas. Hewan itu memiliki warna yang berbeda dari pola cheetah umum yang lebih banyak tinggal di kawasan lain Afrika.
0 komentar:
Posting Komentar