Keajaiban Stromatolit Pra-Kambrium (Gunungapi Satonda)

Kamis, 29 Desember 2011

Keajaiban Stromatolit Pra-Kambrium (Gunungapi Satonda) - sejak lahir pada 4,6 Gya (gya=miliar tahun lalu), bumi sudah beberapa kali mengalami perubahan wajah & terus mendingin hingga saat ini. tidak banyak bukti2 fisik mahluk hidup yang masih bisa ditemukan di dunia ini yang berumur lebih tua dari era trias atau permian. afrika selatan dan australia barat adalah situs purbakala yang berisi batuan2 tertua di bumi dengan umur 3,5 - 3Gya tetapi tidak ditemukan mahluk hidup disana (fosil) yang memiliki umur setua itu.

tidak banyak yang tau jika stromatolit (batuan berlapis yang dibentuk dari penggabungan sedimen mineral menjadi hamparan mikroba) adalah organisme pertama di bumi (dimulai pada sekitar 3Gya) yang menghembuskan oksigen. lalu kemudian mereka mengubah atmosfir bumi sehingga kemudian menjadi nyaman untuk dihuni oleh mahluk hidup bersel banyak (multisel) setelahnya. hal ini tidak banyak diulas karena memang terkesan tidak menarik bagi sebagian orang, tapi bagi saya stromatolit ini begitu spesial. dengan menyentuh dan menyaksikannya dengan seksama, maka saya seperti berada pada masa awal mahluk hidup mulai berkembang di muka bumi miliaran tahun lalu. di sisi lain, momen ini semakin membuat saya meyakini bahwa bumi tidaklah terbentuk dengan begitu saja tanpa perencanaan dengan tingkat akurasi yang sangat presisi. keteraturan penciptaan ini tentunya menjadi pengalaman spiritual bagi saya pribadi dalam meyakini sebuah proses penciptaan.
Keajaiban Stromatolit Pra-Kambrium
sejak dimulai penyebarannya pada (3Gya), sebenarnya bumi dipenuhi oleh organisme mikroba ini (stromatolit). mereka pun mengembuskan oksigen sehingga atmosfer dan lautan kaya akan oksigen, akibatnya ketika kehidupan organisme lain (multisel) semakin masif, maka yang terjadi selanjutnya mereka (organisme multi sel) memakan ganggang2 dan bakteri yang seharusnya nantinya menjadi pembuat stromatolit (seperti senjata makan tuan). maka akhirnya pada masa devonian/silurian (300 Mya) Mya= juta tahun lalu, stromatolit ini tidak lagi ditemukan di muka bumi dan tidak manusia yang bisa melihat bahkan merasakan bentuk mahluk hidup yang pertama kali menghembuskan oksigen ini. hingga pada tahun 1984 dalam sebuah misi untuk riset ilmiah gabungan Indonesia-Belanda dengan kapal Marin Snellius II berhasil menemukan singkapan2 stromatolit di wilayah indonesia (di dalam kaldera gunungapi satonda) yang saat ini sering disebut danau satonda (mungkin ini bahasa media/pers).
Gunungapi Satonda 
meskipun stromatolit yang ada di indonesia bukanlah stromatolit asli produk 3Gya, tetapi memiliki sifat dan bentuk yang hampir sama dengan stromatolit 3 Gya. lalu timbul pertanyaan, mengapa koq tiba2 muncul stromatolit di satonda?

jawabannya tentulah karena danau satonda menjadi satu2nya tempat di bumi ini yang sempurna bagi stromatolit ini untuk berkembang. secara kimiawi jelas air danau ini sangat mirip dengan air/lautan pada masa prakambrium (500 Mya). (di danau ini) pada kedalam sekitar 10-15 meter, akan ditemukan sebuah batas pertemuan oksigen dan H2S atau biasa disebut "chemocline". dan di tempat inilah dapur utama pembentuk terumbu yang kemudian berlapis2 menjadi stromatolit. umur stromatolit satonda banyak yang menyebut sekitar 2000 - 4000 tahun. meski terbilang masih sangat muda, tetapi fakta bahwa keberadaan stromatolit alami di dunia saat ini ya hanya di danau satonda ini.

sejak meletus terakhir pada awal holocene (mungkin 10.000 - 12.000 tahun lalu) kawah satonda mengalami depresi sehingga terbentuk seperti saat ini. uniknya air danau ini rasanya asin karena memang memiliki kandungan kimia yang berbeda dengan danau2 lain. memang ada teori yang menyebutkan bahwa danau satonda asin karena air laut yang masuk dalam bentuk tsunami pasca letusan paroksismal gunung tambora pada tahun 1815. tetapi sampai saat ini tidak ada bukti yang kuat yang bisa membenarkan teori itu. danau satonda tetaplah sebuah danau purba sebagai sebuah cermin memori masa lalu pada awal-awal terbentuknya bumi ini.
Keajaiban Stromatolit Pra-Kambrium Gunungapi Satonda 
untuk itulah pada bulan mei nanti, saya berencana mengunjungi danau ini sebagai bentuk kecintaan terhadap alam dan sebagai media pembelajaran sejarah perkembangan bumi. meskipun ada beberapa tempat lain yang akan pula saya kunjungi dalam ekspedisi moyo-satonda-tambora-medang 2012 nanti, tapi bagi saya pribadi satonda adalah tujuan utama. tambora hanyalah bonus pemanis perjalanan dan media untuk memanjakan mata dengan pemandangan2 indah landscape sumbawa di puncaknya nanti. tapi bagi saya, satonda-lah yang sangat spesial. 
[sumber:kaskus.us]

0 komentar:

Posting Komentar